Selasa, 10 Februari 2015

Mengenang konser bersejarah Pink Floyd

Brighton Dome stadion yang menjadi lokasi konser Pink Floyd saat band legendaris itu membawakan Dark Side of the Moon untuk pertama kalinya mengajukan bantuan dana untuk mengabadikan konser tersebut.
Konser Pink Floyd saat itu meninggalkan kesan mendalam pada seorang fotografer mendapat akses belakang panggung dan mengikuti rangkaian tur band asal Inggris itu.
Jill Furmanovsky, saat itu baru berusia 18 tahun, saat band favoritnya Pink Floyd mulai berlatih konsep album baru berjudul Eclipse di Rainbow Theatre London, yang akan dirilis akhir tahun 1972 sebagai Dark Side of the Moon, salah satu album terlaris sepanjang masa.
Ia mengambil beberapa foto para idolanya dari sayap gedung dan setelah bertemu dengan manajer band ia mendapat izin memotret di Brighton Dome lima bulan kemudian.
Meski ia ketinggalan penampilan live pertama mereka dari album Dark Side pada 20 Januari yang juga diadakan di Brighton Dome, ia berhasil mengabadikan para musisi itu secara pribadi di belakang panggung pada dua konser di sana pada bulan Juni.
"Mereka melihat saya di sekitar Rainbow Theatre dan saya mendapat akses belakang panggung hingga ke ruang ganti, yang merupakan peluang langka," kata Jill.
"Mereka sangat pemalu dan menjaga privasi. Tetapi mereka tidak keberatan mengizinkan saya masuk ke ruang ganti dan mengambil sejumlah foto.
"Saya rasa saya tidak mengatakan sepatah kata pun pada mereka dan mereka juga tidak memandang ke kamera. Dengan Pink Floyd, anda tidak akan tahu apakah anda disukai atau tidak.
"Saya separuh tidak disukai. Mereka berpikir, 'jika gadis ini tidak melakukan hal yang menjengkelkan, ia bisa duduk di sudut ruangan dan mengambil foto."

Intelek

Ia mengatakan para personil band adalah sekelompok orang yang cerdas dari Cambridge yang tidak memenuhi kriteria band kelas pekerja.
Ia juga mengatakan Pink Floyd adalah orang-orang intelek yang menyukai anggur berkualitas baik dan bergaul dengan musisi, desainer, penyanyi dan teknisi pencahayaan.
She said they were intellectuals who liked fine wine and surrounded themselves with interesting musicians, designers, singers and lighting technicians, who were all given equal status.
Brighton Dome mengajukan bantuan dana dari Heritage Lottery Fund untuk membantu mereka menceritakan masa lalu stadion itu, dimana musisi-musisi besar termasuk Pink Floyd pernah tampil.
Mereka ingin mengumpulkan kenangan dan artefak dari orang-orang yang pernah menghadiri konser di sana untuk menemukan dan merayakan "warisan luar biasa" Brighton Dome.
Wakil kepala eksekutif Dome, Amanda Jones, mengatakan, "Konser Pink Floyd 40 tahun lalu adalah salah satu pertunjukan live yang ikut membentuk dan memperkaya sejarah Brighton Dome."

Source: BBC UK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar